Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Pasukan Payung Belanda dari kesatuan KST tiba di Maguwo tanggal 19 Desember 1948. mereka mencopot tanda masuk kota Yogya dan Bendera Merah Putih
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Belanda Melancarkan Agresi Militer Kedua di Yogyakarta tanggal 19 Desember 1948. Panglima Besar Jendral Sudirman mengungsi ke luar kota dan meneruskan perjuangan perang gerilya. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta atas usul dan persetujuan semua anggota kabinet diminta tetap berada di dalam kota. Soekarno Hatta dan Syahrir yang menjadi penasehat presiden waktu itu ditawan sekaligus di Istana Negara dan diangkut ke Brastagi dan Bangka.
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Sjafrudin Prawiranegara tiba di Kemayoran dari Yogyakarta dalam perjalanan ke Sumatera tanggal 21 Agustus 1949
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Presiden Soekarno beserta rombongan tiba di Lapangan Terbang Maguwo, Yogyakarta setelah berkeliling Sumatera tanggal 2-6 Juli 1948 disambut oleh Sudirman dan Leimena, 6 Juli 1948
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Panglima Besar Jenderal Sudirman sedang terlibat pembicaraan dengan Mr. Sjafrudin Prawiranegara setelah kembali dari gerilya, Juli 1949
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah pada tanggal 15 Januari 1949 Delegasi Komisi Tiga Negara (KTN) kemudian disebut UNCI (United Nations Commission for Indonesia) mengunjungi Pulau Bangka. baris depan tampak dalam foto bagian bawah: dari kiri Mr. Supomo, R. Herremans, T.K. Critchley, Ny. Maria Ulfah Santoso, Hatta. H. Agus Salim, dan Nazir Pamuntjak. sedangkan pada foto bagian atas tampak Dora Soemitro, dan Mien Soedarpo ditengah pendukung RI di New York, Desember 1949.
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Sjafrudin Prawiranegara tiba di Kemayoran dari Yogyakarta dalam perjalanan ke Sumatera tanggal 21 Agustus 1949