Menampilkan 36 hasil

Deskripsi Arsip
Dengan objek digital H. Mohammad Hatta
Pratinjau hasil cetak Lihat:

H. Mohammad Hatta

  • ID 21375-24 F5-S5-B2-I1
  • Item
  • 1902 - 1980
  • Bagian dariTokoh Pejuang

H. Mohammad Hatta (lahir dengan nama Mohammad Athar, populer sebagai Bung Hatta; lahir di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi, Sumatera Barat), Hindia Belanda, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah tokoh pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia

Bung Hatta Perdana Menteri RIS

Khazanah Arsip Statis tentang Bung Hatta Perdana Menteri RIS sampai tanggal 17 Agustus 1950. RIS dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi negara kesatuan

Istana Bung Hatta

Kunjungan Moh. Hatta ke Sumatera Tengah

  • ID 21375-24 F5-S5-B2-I17
  • Item
  • 1902 - 1980
  • Bagian dariTokoh Pejuang

Khazanah arsip statis tentang Kunjungan Moh. Hatta Wakil Presiden RI beserta rombongan ke Sumatera Tengah dalam rangka Meninjau Pembangunan Daerah Transmigrasi Jambi dan Riau, tampak dalam gambar sebuah Mesjid di Bukittinggi dimana Wakil Presiden RI Moh. Hatta melaksanakan Shalat Jumat disana, peristiwa ini tanggal 7 April 1954.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi

Pidato Radio P.J.M. Wakil Presiden Drs.Moh.Hatta

  • ID 21375-24 F5-S5-B2-I18
  • Item
  • 1902 - 1980
  • Bagian dariTokoh Pejuang

Khazanah arsip statis tentang Pidato Radio P.J.M. Wakil Presiden Drs.Moh.Hatta, diucapkan dari R.R.I. Bukittinggi tanggal 2 Agustus 1947 Jam 20.00. Isi pidato : Ucapan Saya pada malam ini kami tujukna kepada seluruh rakyat yang berjuang mempertahankan kemerdekaan. Tadi malam P.M. Amir Syarifuddin telah menerangkan dengan perantaraan pemancar R.R.I. Jogjakarta bahwa pemerintah RI telah menerima anjuran U.N.D supaya peperangan (Tembak Menembak Dihentikan). Sesudah itu panglima tertinggi angkatan Perang RI Soekaro telah memerintahkan seluruh tentara,laskar dan rakya supaya menghentikan peperangannya mulai tanggal 4 s/d 5 Agustus Pukul 24.00 dan tetap tinggal ditempat masing-masing

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi

Hasil 1 s.d 10 dari 36