Menampilkan 274 hasil

Deskripsi Arsip
Objek Sejarah di Kota Bukittinggi
Pilihan-pilihan pencarian lengkap
Pratinjau hasil cetak Lihat:

231 hasil temuan memiliki objek digital Perlihatkan hasil dengan objek digital

Sejarah Mesjid Jamik Mandiangin

Khazanah arsip statis pada perbaikan kedua , Fundamenta perubahannya adalah :

  1. Tiang-tiang dalam mesjid sebanyak 25 buah, ada 1 tiang terletak di tengah mesjid, dinamai Tonggak Macu, berukuran agak besar 30 meter makna tiang yang 25 buah itu adalah mencerminkan Nab dan Rasul Allah sebanyak 25 orang.
    Stelan tonggak macu tegak lurus menjulang keudara.
  2. Mihrab terletak agak kedepan, ditarik agak kebelakang, sehingga dua saf yang tadinya terbelakang saat khatib naik mimbar, menjadi beberapa posisi dihadapan khatib.
  3. Sebelah selatan mesjid terdapat sebuah lapangan yang disebut pamedanan, yang membuat mesjid terlindung dan tidak tampak dari arah jalan raya untuk itu permukaan lapangan tersebut diturunkan sehinggga mesjid nampak jelas dari jalan raya dan lapangan mesjid tambah luas.
    Lapangan tersebut dapat digunakan untuk
    a. Tempat shalat Idul Fitri dan Idul Adha
    b. Tempat parkir shalat jumat.
    c. Tempat permainan anak nagari.
  4. Pendirian masjid jamik mandiangin diatas tanah wasiat tanggal 4 November 1983 (diterangkan oleh Pangka Tuo Nagari : I. Dt. Berbangso.)

AA. Angku Rajo Dilangik

Abstraksi Sejarah Mesjid Jamik Mandiangin

Khazanah arsip statis Abstraksi Sejarah Mesjid Jamik Mandiangin Mesjid ini merupakan Bangunan Cagar Budaya Bukittinggi, Umur mesjid ini sudah 100 (seratus) tahun lebih, hingga telah 2x diadakan perbaikan besar-besaran, dimana Ketua Pembangunan Mesjid Jamik adalah AA. Angku Rajo Dilangik, Sekretaris A. St. Pusako, Bendahara Yusri Wahab.
Pada perbaikan kedua : Ketua umum, AA. Angku Rajo Dilangik, Ketua Pembangunan : L.TK. Sutan, Ketua Keuangan H.U.S. Dt.Majo Basa.
Masjid Jamik Mandiangin didirikan tahun 1885 s/d 1865 yang semula beratapkan Ijuk. Tahun 1940 baru diganti atapnya dengan seng.
Pada rehab pertama, beranda depannya diganti dengan bangunan seperti Kondisi sekarang, dengan tujuan Mesjid bisa menampung jemaah lebih banyak, hanya saja panitia lupa, bahwa dengan pergantian bentuk ini menjadi hilang sebagian bentuk aslinya.
Rehab kedua, Panitia membuat gambarnya modern.

AA. Angku Rajo Dilangik

Objek Sejarah di Kota Bukittinggi

  • ID 21375-24 F6
  • Fond
  • 1826 - 2015

Khazanah arsip statis objek sejarah di Kota Bukittinggi

Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kota Bukittinggi

Hendrik Merkus

Khazanah arsip statis tentang Hendrik Merkus seorang Bangsa Belanda Pendiri Jam Gadang di Fort de Kock. Hendrik Merkus baron de Kock adalah seorang perwira militer, menteri, dan senator Belanda. Pada 1801 dia masuk dinas angkatan laut Republik Batavia dan menjelang 1807 ditempatkan di Hindia Belanda. Pada 1821 dia terlibat dalam ekspedisi militer ke Kesultanan Palembang untuk menekan pemberontakan sultan Palembang. Kota Bukittinggi ketika dibangun dinamakan menurut namanya, yaitu Fort de Kock.

Dawiel Aseri Datuak Tungkek

Hasil 21 s.d 30 dari 274