Khazanah arsip statis tentang Hendrik Merkus seorang Bangsa Belanda Pendiri Jam Gadang di Fort de Kock. Hendrik Merkus baron de Kock adalah seorang perwira militer, menteri, dan senator Belanda. Pada 1801 dia masuk dinas angkatan laut Republik Batavia dan menjelang 1807 ditempatkan di Hindia Belanda. Pada 1821 dia terlibat dalam ekspedisi militer ke Kesultanan Palembang untuk menekan pemberontakan sultan Palembang. Kota Bukittinggi ketika dibangun dinamakan menurut namanya, yaitu Fort de Kock.
Khazanah arsip statis tentang Jam Gadang Zaman Kolonial Belanda, beserta gedung militer Belanda. Zaman Belanda Bukittinggi itu bernama Fort de Kock, maka foto ini disebut Jam Gadang di Fort de Kock
Khazanah arsip statis tentang kondisi Jam Gadang ketek di Perbatasan Kota tampak tidak terawat, Jam Gadang ketek ini terletak diperbatasan Kota Bukittinggi antara lain di Jambu Air, diperbatasan Bukittinggi dan Gadut Kabupaten Agam, dan perbatasan di Garegeh di Daerah Parit Putus.
Khazanah arsip statis tentang Potret Jam Gadang Tampak Belakang, dalam foto ini kelihatan jelas Gedung Pusat pemerintahan Belanda, masyarakat bercampur dengan pejabat di halaman Gedung pemerintahan ini sangat ramai, juga tampak mobil zaman dahulu yang parkir di halaman tersebut.
Khazanah arsip statis tentang Pembangunan Gedung Triarga (Tampak Depan), pada nopember 1957. Saat ini Gedung Tri Arga telah berubah nama menjadi Istana Bung Hatta. Pada Tahun 1957 istilah Gedung Tri Arga bernama Gedung Tamu Agung di kota Bukittinggi
Khazanah arsip statis tentang Potret Jam Gadang Masa Pemerintahan Belanda, di foto ini tampak bahwa di halaman luar jam Gadang berdiri kolom-kolom pemerintahan Belanda, ada juga yang berdiri di pagar atas menara Jam Gadang. Menara jam gadang seperti ini menandakan bentuk arsitek jam gadang pada zaman kolonial Belanda. Di belakang jam gadang berdiri gedung pemerintahan Belanda, dimana gedung ini saat ini sudah tidak ada lagi.