Menampilkan 169 hasil

Deskripsi Arsip
Arsip Nasional Republik Indonesia Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi
Pilihan-pilihan pencarian lengkap
Pratinjau hasil cetak Lihat:

153 hasil temuan memiliki objek digital Perlihatkan hasil dengan objek digital

Afschrift Padang Panjang, den 24 sten April 1937

  • ID 21375-24 F1-S1-B12-02
  • Item
  • 1845 - 2017
  • Bagian dariBahasa Asing

Khazanah Arsip Tentang Afschrift Padang Panjang, den 24 sten April 1937 No. 2669/17, Bijlagen 3 Onderwarp : Voorstel husvesting Open, Schakelschool te Padang Panjang i/h Vrijkomende gedeelte v/d Jongensnormaalschool 1.1 No. P 6 aldaar

Arsip Nasional Republik Indonesia

Lambang Pemerintah Kota Bukittinggi

Khazanah Arsip tentang Lambang Pemerintah Kota Bukittinggi dalam Buku Citra Daerah Kota Bukittinggi Dalam Arsip Tahun 2015, diterbitkan oleh ANRI Jakarta, pada masa Pemerintahan Pj. Walikota Bukittinggi Abdul Gafar dan wakil Walikota Bukittinggi dr. Harma Zaldi, Sp.B. FinaCs periode 2010-2015.

Arsip Nasional Republik Indonesia

Abdul Gafar Pj. Walikota Bukittinggi Periode 2015

Khazanah Arsip tentang Abdul Gafar Pj. Walikota Bukittinggi Periode 2015 dalam Buku Citra Daerah Kota Bukittinggi Dalam Arsip Tahun 2015, diterbitkan oleh ANRI Jakarta, pada masa Pemerintahan Pj. Walikota Bukittinggi Abdul Gafar dan wakil Walikota Bukittinggi dr. Harma Zaldi, Sp.B. FinaCs periode 2010-2015.

Arsip Nasional Republik Indonesia

dr. Harma Zaldi, Sp. B. FinaCS Wakil Walikota Bukittinggi Periode 2010 s.d 2015

Khazanah Arsip tentang dr. Harma Zaldi, Sp. B. FinaCS Wakil Walikota Bukittinggi Periode 2010 s.d 2015 dalam Buku Citra Daerah Kota Bukittinggi Dalam Arsip Tahun 2015, diterbitkan oleh ANRI Jakarta, pada masa Pemerintahan Pj. Walikota Bukittinggi Abdul Gafar dan wakil Walikota Bukittinggi dr. Harma Zaldi, Sp.B. FinaCs periode 2010-2015.

Arsip Nasional Republik Indonesia

Beny Yusrial, S.IP Ketua DPRD Kota Bukittinggi Periode 2014 s.d 2019

Khazanah Arsip tentang Beny Yusrial, S.IP Ketua DPRD Kota Bukittinggi Periode 2014 s.d 2019 dalam Buku Citra Daerah Kota Bukittinggi Dalam Arsip Tahun 2015, diterbitkan oleh ANRI Jakarta, pada masa Pemerintahan Pj. Walikota Bukittinggi Abdul Gafar dan wakil Walikota Bukittinggi dr. Harma Zaldi, Sp.B. FinaCs periode 2010-2015.

Arsip Nasional Republik Indonesia

Sambutan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (lembar pembuka)

Khazanah Arsip tentang Sambutan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (lembar pembuka) dalam Buku Citra Daerah Kota Bukittinggi Dalam Arsip Tahun 2015, diterbitkan oleh ANRI Jakarta, pada masa Pemerintahan Pj. Walikota Bukittinggi Abdul Gafar dan wakil Walikota Bukittinggi dr. Harma Zaldi, Sp.B. FinaCs periode 2010-2015.

Arsip Nasional Republik Indonesia

Pendahuluan (Lembar 7)

Khazanah Arsip tentang Pendahuluan (Lembar 7) dalam Buku Citra Daerah Kota Bukittinggi Dalam Arsip Tahun 2015, diterbitkan oleh ANRI Jakarta, pada masa Pemerintahan Pj. Walikota Bukittinggi Abdul Gafar dan wakil Walikota Bukittinggi dr. Harma Zaldi, Sp.B. FinaCs periode 2010-2015. Dalam halaman pendahuluan ini disampaikan bahwa Kota Bukittinggi pernah menjadi Ibukota Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Juga pernah menjadi Ibukota Propinsi Sumatera Tengah, bahkan sejak masa kolonial pun telah terkenal dengan nama Fort de Kock yang dijuluki sebagai Paris van Sumatera. Kota Bukittinggi juga tempat kelahiran tokoh pendiri RI diantaranya Moh. Hatta dan H. Agus Salim. Selain kota perjuangan Bukittinggi juga dijuluki sebagai Kota Wisata berhawa sejuk, dan bersaudara dengan Kota Seremban di Negeri Sembilan (sister city).
Sejarah berdirinya Bukittinggi diawali dengan adanya sebuah pasar yang berdiri serta dikelola oleh penghulu Nagari Kurai.
Sejarah Berdirinya Bukittinggi tidak bisa dilepaskan dari masa penjajahan Belanda. Pada Tahun 1833 telah terjadi perjanjian plakat panjang yang berisi bahwa Nagari Kurai menjadi pusat kegiatan ekonomi Fort de Kock. Pada Tahun 1825-1826 didirkan Benteng Fort de Kock di Bukit Jirek, 300 meter sebelah utara Pasar Bukittinggi. Benteng tersebut dibangun oleh Kepala Opsir Militer Belanda untuk Dataran Tinggi Agam yang bernama Kapten Bauer.
Pada Masa Pendudukan Jepang, Bukittinggi djadikan sebagai pusat pengendalian pemerintahan militernya untuk kawasan Sumatera , bahkan sampai ke Singapura dan Thailand.
Selanjutnya, Bukittinggi menjadi Kota Besar berdasarkan Undang-Undang No. 4 Tahun 1959 ditetapkan sebagai Ibukota Sumatera Tengah yang meliputi keresidenan-keresidenan Sumatera Barat, Jambi, dan Riau, yang sekarang keresidenan itu telah menjadi propinsi sendiri.

Arsip Nasional Republik Indonesia

Hasil 1 s.d 10 dari 169