Khazanah arsip statis tentang Hendrik Merkus seorang Bangsa Belanda Pendiri Jam Gadang di Fort de Kock. Hendrik Merkus baron de Kock adalah seorang perwira militer, menteri, dan senator Belanda. Pada 1801 dia masuk dinas angkatan laut Republik Batavia dan menjelang 1807 ditempatkan di Hindia Belanda. Pada 1821 dia terlibat dalam ekspedisi militer ke Kesultanan Palembang untuk menekan pemberontakan sultan Palembang. Kota Bukittinggi ketika dibangun dinamakan menurut namanya, yaitu Fort de Kock.
Khazanah arsip statis tentang Jam Gadang Zaman Doeloe tanggal 8 Juni 1939, Aksi Polisi Militer Belanda, Konvoi Militer Belanda memasuki Bukittinggi dalam rangka Aksi Polisionil 2, Tanggal 22 Desember 1948
Khazanah arsip statis tentang Jam Gadang Zaman Kolonial Belanda, beserta gedung militer Belanda. Zaman Belanda Bukittinggi itu bernama Fort de Kock, maka foto ini disebut Jam Gadang di Fort de Kock
Khazanah arsip statis tentang kondisi Jam Gadang ketek di Perbatasan Kota tampak tidak terawat, Jam Gadang ketek ini terletak diperbatasan Kota Bukittinggi antara lain di Jambu Air, diperbatasan Bukittinggi dan Gadut Kabupaten Agam, dan perbatasan di Garegeh di Daerah Parit Putus.
Khazanah arsip statis tentang Pembangunan Gedung Triarga (Tampak Depan), pada nopember 1957. Saat ini Gedung Tri Arga telah berubah nama menjadi Istana Bung Hatta. Pada Tahun 1957 istilah Gedung Tri Arga bernama Gedung Tamu Agung di kota Bukittinggi
Khazanah arsip statis tentang Pembangunan Gedung Triarga (Tampak samping kanan), pada november 1957. Pada saat ini Gedung Tri Arga telah berubah nama menjadi Istana Bung Hatta. Pada tahun 1957 istilah Gedung Tri Arga bernama Gedung Tamu Agung di Kota Bukittinggi