Khazanah Arsip Statis Sejarah Kurai Limo Jorong Bukittinggi, Asal usul orang Minangkabau yaitu Dapunta Uyang atau Sri Maharajo melakukan perjalanan ke Gunung Merapi.
Team Perumus Badan Pekerja Kerapatan Adat Kurai Bukittinggi
Khazanah Arsip Statis Perpindahan Dari Pariangan Pada tahun 1196 m, terjadi kesepakatan antara Dt. Katumangguangan, Dt Parpatiah Nan Sabatang, dan Dt Bandaro Kayo tentang kepadatan penduduk dibekas kerajaan Pariangan. Untuk itu, dilakukan perjajian, daerah-daerah lain yang mungkin ditempati peninjauan itu dilakukan ke puncak Gunung Merapi.
Team Perumus Badan Pekerja Kerapatan Adat Kurai Bukittinggi
Khazanah Arsip Statis Lahirnya Nama Pinang Balirik, Parit Putuih Pinang Balirik diberi nama karena rombongan bertemu batang pinang tumbuh berleret sepanjang jalan. Asal nama Parit Putuih, karena rombongan berhenti berjalan karena dihadapan mereka ada tanah yang putus, dan merupakan sabuah parit, maka dinamailah Parit Putuih.
Team Perumus Badan Pekerja Kerapatan Adat Kurai Bukittinggi
Khazanah Arsip Statis 8 Suku Kesepakatan Kerapatan Nagari yaitu:
Suku Guci dipimpin oleh : Dt . Mangkudung, Dt . Pado Batuah.
Suku Tanjung dipimpin oleh : Dt . Asa Dahulu, Dt . Balai Banyak.
Suku Koto dipimpin oleh : Dt . Nan Adua.
Suku Pisang dipimpin oleh : Dt . Gunung Ameh, Dt Mantiko Basa.
Suku Simabur dipimpin oleh : Dt . Dunia Basal.
Suku Jambak dipimpin oleh :Dt . Maruhun , Dt .Rajo Sakampuang.
Suku Selayang dipimpin oleh : Dt. Mangulak Basa.
Suku Sikumbang dipimpin oleh : Dt . Rangkayo Basa, Dt . Sari Basa. Koto Piliang berlaraskan Dt . Katumanggungan. Bodi Chaniago berlaraskan Dt . Parpatiah Nan Sabatang. Kurai V jorong menggunakan kedua aliran tersebut. Dengan sebutan Elok di urang , Rancak di awak.
Team Perumus Badan Pekerja Kerapatan Adat Kurai Bukittinggi
Khazanah Arsip Statis Tentang Surat Tanggal 19 April 1961 Berisi Tentang Penyerahan Somba CS Dan Kawilarang, pada bulan April 1961 ke Belanda. Kolonel Somba yag pada waktu itu dalam surat tersebut menyampaikan agar bangasa indonesia tetap bertahan dalam perjuangan dan tidak mudah menyerah atau angkat senjata atau berdamai dengan pihak sekutu
Khazanah Arsip Statis Tentang Surat Tanggal 28 Djuni 1961, Perundingan dengan Nasution di Djerman Barat, dalam beberapa hal antar Nasution dengan Si Penulis surat terjadi komunikasi dimana Nasution mengajukan bebrapa surat untuk berunding, hal ini ditolak oleh si penulis surat (Si Penulis surat disini tidak disebutkan namanya, namun dia adalah seorang tokoh pejuang Indonesia) (Lembar 1)