Ir. Sitompul selaku Menteri PU dan Kesehatan PDRI
- ID 21375-24 F12-S1-B2-I11
- Item
- 1948 - 1949
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Ir. Sitompul selaku Menteri PU dan Kesehatan PDRI
50 hasil temuan memiliki objek digital Perlihatkan hasil dengan objek digital
Ir. Sitompul selaku Menteri PU dan Kesehatan PDRI
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Ir. Sitompul selaku Menteri PU dan Kesehatan PDRI
Ismael Hassan selaku Notulis Perundingan Sjafruddin - Natsir
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Ismael Hassan selaku Notulis Perundingan Sjafruddin - Natsir
Mr. Sutan Moh. Rasjid selaku Menteri Keamanan/Sosial/Pemb/Pemuda PDRI
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Mr. Sutan Moh. Rasjid selaku Menteri Keamanan/Sosial/Pemb/Pemuda PDRI
Mr. AA. Maramis selaku Duta Besar PDRI di India
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Mr. AA. Maramis selaku Duta Besar PDRI di India
Pemboman Maguwo, 19 Desember 1948
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Pemboman Maguwo tanggal 19 Desember 1948
Komisi Tiga Negara Mengunjungi Pulau Bangka
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah pada tanggal 15 Januari 1949 Delegasi Komisi Tiga Negara (KTN) kemudian disebut UNCI (United Nations Commission for Indonesia) mengunjungi Pulau Bangka. baris depan tampak dalam foto bagian bawah: dari kiri Mr. Supomo, R. Herremans, T.K. Critchley, Ny. Maria Ulfah Santoso, Hatta. H. Agus Salim, dan Nazir Pamuntjak. sedangkan pada foto bagian atas tampak Dora Soemitro, dan Mien Soedarpo ditengah pendukung RI di New York, Desember 1949.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi
Ketua PDRI dalam Perjalanan ke Sumatera dari Yogyakarta
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Sjafrudin Prawiranegara tiba di Kemayoran dari Yogyakarta dalam perjalanan ke Sumatera tanggal 21 Agustus 1949
Susunan Kabinet PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) di Sumatera Foto 2
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Susunan Kabinet PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) di Sumatera (Kabinet VIII RI) tanggal 22 Desember 1948 s/d 13 Juli 1949
Presiden Soekarno dan Moh. Hatta Ditawan Belanda
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Yogyakarta diduduki oleh Tentara Belanda, Presiden Soekarno dan Moh. Hatta Ditawan Belanda dan dibawa ke Maguwo tanggal 19 Desember 1948
Belanda Melancarkan Agresi Militer Kedua di Yogya
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Belanda Melancarkan Agresi Militer Kedua di Yogyakarta tanggal 19 Desember 1948. Panglima Besar Jendral Sudirman mengungsi ke luar kota dan meneruskan perjuangan perang gerilya. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta atas usul dan persetujuan semua anggota kabinet diminta tetap berada di dalam kota. Soekarno Hatta dan Syahrir yang menjadi penasehat presiden waktu itu ditawan sekaligus di Istana Negara dan diangkut ke Brastagi dan Bangka.