Showing 43 results

Archival description
Fadli Zon,,SS,MSC. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi
Advanced search options
Print preview View:

42 results with digital objects Show results with digital objects

Lanjutan Perintah Siasat Nomor Satu Panglima Besar Sudirman Menghadapi Agresi Militer Belanda ke II dengan Perang Rakyat

Khazanah Arsip Statis Perintah Siasat Nomor Satu Panglima Besar Sudirman Menghadapi Agresi Militer Belanda ke II dengan Perang Rakyat. Situasi didalam Negri Republik Indonesia setelah persetujuan Renville pada bulan Januari 1948 dimana pertama, diterimanya persetujuan Renville yang disepakati oleh RI dan Belanda menimbulkan kerugian dan Krisis parlementer, ketidakpuasan serta mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Kedua, rencana pertahanan Republik menghadapi Agresi Belanda. Pasukan Siliwangi berjuang mempertahankan daerah RI. Ketiga, perang rakyat yang lama ditetapkan sebagai upaya yang terutama. Tujuan dari perang rakyat adalah mematahkan kemauan musuh dan memaksa menerima kehendak kita. Dalam mempersiapkan perang rakyat dalam melaksanakan rasionalisasi dan reorganisasi didalam sejarah Angkatan Perang Ri- dikeluarkan keputusan Presiden RI dimana " Organisasi tempur TNI ditetapkan menjadi Kesatuan Mobil dan Teritori". Penugasan Letnan Kolonel Daan Tachja ke Sumatra bertujuanuntuk menambah tenaga yang berpengalaman dalam mempersiapkan perang wilayah di sumatra. Adanya masalah yang timbul saat perwira ini sampai di wilayah Sumatra. Keempat Agresi Militer Belanda II rencana operasi Kreasi Jendral Spoor. Jendral Spoor menilai perlawanan RI ini sebagai kelompok Ekstremis. Kelima, pemerintah siasat nomor satu panglima besar Jendral Sudirman Versus rencana Operasi Kroai Jendral Spoor. TNI akan menerima tantangan untuk bertempur dengan Belanda. Perlawanan TNI mendapat bantuan dari rakyat dan perang Gerilya tidak dapat dimenangkan oleh TNI. Belanda tidak dapat menghancurkan kekuatan bersenjata RI namun TNI tidak dapat mengusir Belanda.

Fadli Zon,,SS,MSC.

Lanjutan Perintah Siasat Nomor Satu Panglima Besar Sudirman Menghadapi Agresi Militer Belanda ke II dengan Perang Rakyat

Khazanah Arsip Statis Perintah Siasat Nomor Satu Panglima Besar Sudirman Menghadapi Agresi Militer Belanda ke II dengan Perang Rakyat. Situasi didalam Negri Republik Indonesia setelah persetujuan Renville pada bulan Januari 1948 dimana pertama, diterimanya persetujuan Renville yang disepakati oleh RI dan Belanda menimbulkan kerugian dan Krisis parlementer, ketidakpuasan serta mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Kedua, rencana pertahanan Republik menghadapi Agresi Belanda. Pasukan Siliwangi berjuang mempertahankan daerah RI. Ketiga, perang rakyat yang lama ditetapkan sebagai upaya yang terutama. Tujuan dari perang rakyat adalah mematahkan kemauan musuh dan memaksa menerima kehendak kita. Dalam mempersiapkan perang rakyat dalam melaksanakan rasionalisasi dan reorganisasi didalam sejarah Angkatan Perang Ri- dikeluarkan keputusan Presiden RI dimana " Organisasi tempur TNI ditetapkan menjadi Kesatuan Mobil dan Teritori". Penugasan Letnan Kolonel Daan Tachja ke Sumatra bertujuanuntuk menambah tenaga yang berpengalaman dalam mempersiapkan perang wilayah di sumatra. Adanya masalah yang timbul saat perwira ini sampai di wilayah Sumatra. Keempat Agresi Militer Belanda II rencana operasi Kreasi Jendral Spoor. Jendral Spoor menilai perlawanan RI ini sebagai kelompok Ekstremis. Kelima, pemerintah siasat nomor satu panglima besar Jendral Sudirman Versus rencana Operasi Kroai Jendral Spoor. TNI akan menerima tantangan untuk bertempur dengan Belanda. Perlawanan TNI mendapat bantuan dari rakyat dan perang Gerilya tidak dapat dimenangkan oleh TNI. Belanda tidak dapat menghancurkan kekuatan bersenjata RI namun TNI tidak dapat mengusir Belanda. Peang Gerilya tetap dilancakan didaerah pedesaan. Disisi lain Belanda menyerang ibu kota Indonesia Yogyakarta untuk mengawali Agresi Militernya.

Fadli Zon,,SS,MSC.

Lanjutan Perintah Siasat Nomor Satu Panglima Besar Sudirman Menghadapi Agresi Militer Belanda ke II dengan Perang Rakyat

Khazanah Arsip Statis Perintah Siasat Nomor Satu Panglima Besar Sudirman Menghadapi Agresi Militer Belanda ke II dengan Perang Rakyat. Situasi didalam Negri Republik Indonesia setelah persetujuan Renville pada bulan Januari 1948 dimana pertama, diterimanya persetujuan Renville yang disepakati oleh RI dan Belanda menimbulkan kerugian dan Krisis parlementer, ketidakpuasan serta mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Kedua, rencana pertahanan Republik menghadapi Agresi Belanda. Pasukan Siliwangi berjuang mempertahankan daerah RI. Ketiga, perang rakyat yang lama ditetapkan sebagai upaya yang terutama. Tujuan dari perang rakyat adalah mematahkan kemauan musuh dan memaksa menerima kehendak kita. Dalam mempersiapkan perang rakyat dalam melaksanakan rasionalisasi dan reorganisasi didalam sejarah Angkatan Perang Ri- dikeluarkan keputusan Presiden RI dimana " Organisasi tempur TNI ditetapkan menjadi Kesatuan Mobil dan Teritori". Penugasan Letnan Kolonel Daan Tachja ke Sumatra bertujuanuntuk menambah tenaga yang berpengalaman dalam mempersiapkan perang wilayah di sumatra. Adanya masalah yang timbul saat perwira ini sampai di wilayah Sumatra. Keempat Agresi Militer Belanda II rencana operasi Kreasi Jendral Spoor. Jendral Spoor menilai perlawanan RI ini sebagai kelompok Ekstremis. Kelima, pemerintah siasat nomor satu panglima besar Jendral Sudirman Versus rencana Operasi Kroai Jendral Spoor. TNI akan menerima tantangan untuk bertempur dengan Belanda. Perlawanan TNI mendapat bantuan dari rakyat dan perang Gerilya tidak dapat dimenangkan oleh TNI. Belanda tidak dapat menghancurkan kekuatan bersenjata RI namun TNI tidak dapat mengusir Belanda. Peang Gerilya tetap dilancakan didaerah pedesaan. Disisi lain Belanda menyerang ibu kota Indonesia Yogyakarta untuk mengawali Agresi Militernya. TNI menghadapi agresi Militer Belanda II dengan lebih siaga. Akhir pihak kerajaan Belanda Melalui bidang KMB antara RI dan Belanda menyerahkan kedaulatan atas wilayah Indonesia ke Indonesia / RIS.

Fadli Zon,,SS,MSC.

Lanjutan Fenomena PDRI : Penyelamatan RI, Dilupakan, Diakui dan Harus di Selamatkan

Khazanah Arsip Statis Fenomena PDRI : Penyelamatan RI, Dilupakan, Diakui dan Harus di Selamatkan penelitian terhadap sejarah PDRI di Sumatra Barat. Penelitian selanjutnya dilakukan kepada masyarakat tentang pengetahuan mengenai sejarah PDRI. Eksistensi PDRI telah diakui namun selanjutnya diupakan. Pada masa Orde lama dan Orde barulah sejarah PDRI tidak dimasukkan ke dalam sejarah, Sebaliknya PRRI, dimana tokok-tokoh PDRI terlibat dan diungkapkan dengan cukup dalam dan banyak.

Fadli Zon,,SS,MSC.

Lanjutan Fenomena PDRI : Penyelamatan RI, Dilupakan, Diakui dan Harus di Selamatkan Daftar Pustaka

Khazanah Arsip Statis Fenomena PDRI : Penyelamatan RI, Dilupakan, Diakui dan Harus di Selamatkan penelitian terhadap sejarah PDRI di Sumatra Barat. Penelitian selanjutnya dilakukan kepada masyarakat tentang pengetahuan mengenai sejarah PDRI. Eksistensi PDRI telah diakui namun selanjutnya diupakan. Pada masa Orde lama dan Orde barulah sejarah PDRI tidak dimasukkan ke dalam sejarah, Sebaliknya PRRI, dimana tokok-tokoh PDRI terlibat dan diungkapkan dengan cukup dalam dan banyak. Penjelasan Bagaimana PDRI bisa dilupakan. TNI montap PRRI sebagai pemberontak karna itu keberadaan tokoh-tokoh tidak diberi tempat dalam penulisan sejarah. Keberadaaan sejarah PDRI di buku sejarah hanya berisi setengah kalimat. Signifikan PDRI, beberapa dokade terakhir perubahan terjadi PDRI telah dikenal banyak orang sejarahnya. Upaya yayasan PDRI yang membuat film PDRI.

Fadli Zon,,SS,MSC.

Lanjutan PDRI dan Makna Kekinian

Khazanah Arsip Statis PDRI dan Makna Kekinian berisi tentang PDRI yang berada di Bukittinggi Sumatra Barat adalah sekoa kedua perjalanan Republik setelah Yogyakarta. Pengakuan Bukittinggi terhadap sejarah PDRI. Bukittinggi digerakan bukan karna ketusan senjata melainkan kata-kata diplomasi. PDRI adalah bentuk kesigapan, kesiagaan / pencarian strategi dalam menyelamatkan Indonesia.

Fadli Zon,,SS,MSC.

Perintah Siasat Nomor Satu Panglima Besar Sudirman Menghadapi Agresi Militer Belanda ke II dengan Perang Rakyat

Khazanah Arsip Statis Perintah Siasat Nomor Satu Panglima Besar Sudirman Menghadapi Agresi Militer Belanda ke II dengan Perang Rakyat. Situasi didalam Negri Republik Indonesia setelah persetujuan Renville pada bulan Januari 1948 dimana pertama diterimanya persetujuan Renville yang disepakati oleh RI dan Belanda menimbulkan kerugian dan Krisis parlementer, ketidakpuasan serta mengganggu persatuan dan kesatuan, bangsa kedua rancana pertahanan Republik menghadapi Agresi Belanda.

Fadli Zon,,SS,MSC.

Lanjutan Perintah Siasat Nomor Satu Panglima Besar Sudirman Menghadapi Agresi Militer Belanda ke II dengan Perang Rakyat

Khazanah Arsip Statis Perintah Siasat Nomor Satu Panglima Besar Sudirman Menghadapi Agresi Militer Belanda ke II dengan Perang Rakyat. Situasi didalam Negri Republik Indonesia setelah persetujuan Renville pada bulan Januari 1948 dimana pertama diterimanya persetujuan Renville yang disepakati oleh RI dan Belanda menimbulkan kerugian dan Krisis parlementer, ketidakpuasan serta mengganggu persatuan dan kesatuan, bangsa kedua rancana pertahanan Republik menghadapi Agresi Belanda. Pasukan Siliwangi berjuang mempertahankan daerah RI.

Fadli Zon,,SS,MSC.

Results 21 to 30 of 43