Khazanah arsip statis tentang Potret Jam Gadang Masa Pemerintahan Belanda, di foto ini tampak bahwa di halaman luar jam Gadang berdiri kolom-kolom pemerintahan Belanda, ada juga yang berdiri di pagar atas menara Jam Gadang. Menara jam gadang seperti ini menandakan bentuk arsitek jam gadang pada zaman kolonial Belanda. Di belakang jam gadang berdiri gedung pemerintahan Belanda, dimana gedung ini saat ini sudah tidak ada lagi.
Khazanah arsip statis tentang Potret Jam Gadang Tampak Belakang, dalam foto ini kelihatan jelas Gedung Pusat pemerintahan Belanda, masyarakat bercampur dengan pejabat di halaman Gedung pemerintahan ini sangat ramai, juga tampak mobil zaman dahulu yang parkir di halaman tersebut.
Preface pada buku Bukittinggi Dalam Angka, Juli 2008. Penerbitan buku ini atas kerjasama antara Badan Pusat Statistik Kota Bukittinggi dengan Bappeda Kota Bukittinggi, disamping bantuan dari dinas instansi lainnya, Juli 2008
Khazanah arsip statis tentang Rehab Jenjang 40 Tahun 2017 (Foto 1), tampak dalam foto Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga melakukan pemantauan ke lapangan di Jenjang 40
Khazanah arsip statis tentang Rehab Jenjang 40 Tahun 2017 (Foto 2), tampak dalam foto Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga melakukan pemantauan ke lapangan di Jenjang 40 bersama pihak ketiga
Resolusi Kepada Presiden RI kelanjutan dari surat pernyataan, maka pada poin III "mengingat" berisi Badan Partikuler Dewan Banteng semenjak coup 20 Desember 1956 sampai sekarang tidak ada manfaatnya bagi rakyat di Sumatera Tengah, malah keadaan bertambah keruh. "Mendengar" dan "Memutuskan" bahwa DD Perbe PBSI Sumatera Tengah tetap mengikuti politik Dewan Banteng, maka memohon kepada Presiden untuk memudahkan Letkol Achmad Husein dari wilayah Sumatera Tengah dan membubarkan Dewan Banteng.
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang , Rumah Bersejarah PDRI di Nagari Silantai dari Bukittinggi ke Koto Tinggi Peristiwa tanggal 22 Desember 1948, beberapa jam sebelum PDRI sudah berdiri. Belanda mulai gerakannya sejak tanggal 19 Desember 1948 dengan rencana menduduki Bukittinggi. (yang merupakan Ibukota Sumatera Barat) saat itu. Belanda berhasil membumihanguskan Kota Bukittinggi pada malam 21 Desember 1948. Saat itu Mr. Sjafruddin Prawiranegara menduduki jabatan ketua PDRI dan Mr. Tk. Muhammad Hasan sebagai wakil ketua.
Sambutan Walikota Bukittinggi pada buku Bukittinggi Dalam Angka, buku ini hendaklah dijadikan sebagai sumber data perencanaan dan sebagai bahan evaluasi, sejauh mana keberhasilan pembangunan yang telah kita dicapai di Kota Bukittinggi selama ini, Juli 2008.