Menampilkan 3664 hasil

Deskripsi Arsip
Bahasa Indonesia
Pilihan-pilihan pencarian lengkap
Pratinjau hasil cetak Lihat:

3114 hasil temuan memiliki objek digital Perlihatkan hasil dengan objek digital

Sejarah Singkat Tanah dan Lokasi Bangunan Balairung Sari di Parik Natuang

Khazanah Arsip Statis Tentang Sejarah Singkat Tanah dan Lokasi Bangunan Balairung Sari di Parik Natuang Pemilik asal Tanah yang luasnya 2.317 M² adalah Alm. Yahya St. Malenggang ( Suku Jambak ) pada Tangaal 22 Juni 1951 ( di Kota Medan ) Bapak. St. Sulaiman mendermakan tanah di Parik Natuang kepada Persatuan Wanita Kurai ( PWK ) untuk pendirian gedung Pendidikan Persatuan Wanita Kurai ( PWK )

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi

Sejarah Nama Batang Buo (Tambuo) Agam, Biaro, Balaigurah, Lambah dan Panampuang

Khazanah Arsip Statis Sejarah Nama Batang Buo (Tambuo) Agam, Biaro, Balaigurah, Lambah dan Panampuang oleh yang berkuasa di Pariangan saat itu, dikerahkan 4 rombongan ke Gunung Merapi.
Rombongan 1 : Menempati dataran Rendah dari kaki gunung Merapi yang dialiri batang air,dulunya bernama Batang Buo maka lahirlah nama Tambuo. Sebelah hilirnya bernama batang Agam
Rombongan 2 : Menempati daerah Kurai, Banuhampu, Sianok, Koto Gadang
Rombongan 3 : Menmpati daerah Agam, Biaro Balaigurah, Lambau
Rombongan 4 : Menempati daerah Panampuang, Canduang, Lasi

Team Perumus Badan Pekerja Kerapatan Adat Kurai Bukittinggi

Sejarah Mesjid Jamik Mandiangin

Khazanah arsip statis pada perbaikan kedua , Fundamenta perubahannya adalah :

  1. Tiang-tiang dalam mesjid sebanyak 25 buah, ada 1 tiang terletak di tengah mesjid, dinamai Tonggak Macu, berukuran agak besar 30 meter makna tiang yang 25 buah itu adalah mencerminkan Nab dan Rasul Allah sebanyak 25 orang.
    Stelan tonggak macu tegak lurus menjulang keudara.
  2. Mihrab terletak agak kedepan, ditarik agak kebelakang, sehingga dua saf yang tadinya terbelakang saat khatib naik mimbar, menjadi beberapa posisi dihadapan khatib.
  3. Sebelah selatan mesjid terdapat sebuah lapangan yang disebut pamedanan, yang membuat mesjid terlindung dan tidak tampak dari arah jalan raya untuk itu permukaan lapangan tersebut diturunkan sehinggga mesjid nampak jelas dari jalan raya dan lapangan mesjid tambah luas.
    Lapangan tersebut dapat digunakan untuk
    a. Tempat shalat Idul Fitri dan Idul Adha
    b. Tempat parkir shalat jumat.
    c. Tempat permainan anak nagari.
  4. Pendirian masjid jamik mandiangin diatas tanah wasiat tanggal 4 November 1983 (diterangkan oleh Pangka Tuo Nagari : I. Dt. Berbangso.)

AA. Angku Rajo Dilangik

Hasil 591 s.d 600 dari 3664