- ID 21375-24 F12-S14-B1-38
- Item
- 1948 - 2007
Fadli Zon,,SS,MSC.
Fadli Zon,,SS,MSC.
Khazanah Arsip Statis PDRI dan Makna Kekinian berisi tentang PDRI yang berada di Bukittinggi Sumatra Barat adalah sekoa kedua perjalanan Republik setelah Yogyakarta.
Fadli Zon,,SS,MSC.
Pasukan Payung Belanda tiba di Maguwo
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Pasukan Payung Belanda dari kesatuan KST tiba di Maguwo tanggal 19 Desember 1948. mereka mencopot tanda masuk kota Yogya dan Bendera Merah Putih
Para Tokoh PDRI Pantas Jadi Pahlwan Nasional
Khazanah Arsip Statis RI sangat lambat untuk menetapkan PDRI sebagai rangkaian perjuangan bangsa namun pengakuan PDRI dan sekaligus dijadikan sebagai momentum Hari Bela Negara dan hendanya diikuti dengan penganugerahan Pahlawan Nasional Bagi para pelaku.
Fadli Zon,,SS,MSC.
Muhammad Natsir sebagai Ketua Delegasi
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Muhammad Natsir sebagai Ketua Delegasi
Mr. Teuku Moh. Hasan sebagai Wakil Ketua PDRI
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Mr. Teuku Moh. Hasan sebagai Wakil Ketua PDRI
Mr. Sutan Moh. Rasjid selaku Menteri Keamanan/Sosial/Pemb/Pemuda PDRI
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Mr. Sutan Moh. Rasjid selaku Menteri Keamanan/Sosial/Pemb/Pemuda PDRI
Mr. Susanto Tirtoprodjo sebagai Ketua Komisariat PDRI untuk Pulau Jawa
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Mr. Susanto Tirtoprodjo sebagai Ketua Komisariat PDRI untuk Pulau Jawa
Mr. Roem Ketua Delegasi Indonesia
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah tentang Perundingan antara Delegasi Indonesia yang diketuai Mr. Roem dengan Delegasi Belanda yang diketuai Dr. Van Royen dibawah pengawasan KTN dibawah pimpinan Merle Cochran dari Amerika Serikat di Hotel Des Indes Gedung Pancasila. Delegasi RI antara lain: Ali Sastroamidjojo, Leimena. Ir. Laoh dan Laluharhary, tanggal 14 April 1949.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi
Mr. M. Nasrun Gubernur Sumatera Tengah
Khazanah Arsip Statis Bernilai Sejarah pada Foto menceritakan tentang Gubernur Sumatera Tengah Mr. M. Nasrun dan staf di Bukittinggi sedang mengambil alih kepolisian dari pihak Belanda, Desember 1949