- ID 21375-24 F6-S1-B39-I03
- Item
- 1958
Khazanah arsip statis tentang Senjata Rampasan, di kota Bukittinggi kurun waktu 4 mei 1958
Kementrian Sumbar
Khazanah arsip statis tentang Senjata Rampasan, di kota Bukittinggi kurun waktu 4 mei 1958
Kementrian Sumbar
Potret Jam Gadang Tampak Belakang
Khazanah arsip statis tentang Potret Jam Gadang Tampak Belakang, dalam foto ini kelihatan jelas Gedung Pusat pemerintahan Belanda, masyarakat bercampur dengan pejabat di halaman Gedung pemerintahan ini sangat ramai, juga tampak mobil zaman dahulu yang parkir di halaman tersebut.
Dawiel Aseri Datuak Tungkek
kondisi Jam Gadang ketek di Perbatasan Kota
Khazanah arsip statis tentang kondisi Jam Gadang ketek di Perbatasan Kota tampak tidak terawat, Jam Gadang ketek ini terletak diperbatasan Kota Bukittinggi antara lain di Jambu Air, diperbatasan Bukittinggi dan Gadut Kabupaten Agam, dan perbatasan di Garegeh di Daerah Parit Putus.
Dawiel Aseri Datuak Tungkek
Jam Gadang Zaman Kolonial Belanda
Khazanah arsip statis tentang Jam Gadang Zaman Kolonial Belanda, beserta gedung militer Belanda. Zaman Belanda Bukittinggi itu bernama Fort de Kock, maka foto ini disebut Jam Gadang di Fort de Kock
Dawiel Aseri Datuak Tungkek
Khazanah arsip statis tentang Hendrik Merkus seorang Bangsa Belanda Pendiri Jam Gadang di Fort de Kock. Hendrik Merkus baron de Kock adalah seorang perwira militer, menteri, dan senator Belanda. Pada 1801 dia masuk dinas angkatan laut Republik Batavia dan menjelang 1807 ditempatkan di Hindia Belanda. Pada 1821 dia terlibat dalam ekspedisi militer ke Kesultanan Palembang untuk menekan pemberontakan sultan Palembang. Kota Bukittinggi ketika dibangun dinamakan menurut namanya, yaitu Fort de Kock.
Dawiel Aseri Datuak Tungkek
Khazanah arsip statis tentang Janjang 40 (Lembar 2)
Dawiel Aseri Datuak Tungkek
Rehab Jenjang 40 Tahun 2017 (Foto 2)
Khazanah arsip statis tentang Rehab Jenjang 40 Tahun 2017 (Foto 2), tampak dalam foto Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga melakukan pemantauan ke lapangan di Jenjang 40 bersama pihak ketiga
Dawiel Aseri Datuak Tungkek