Print preview Close

Showing 231 results

Archival description
Objek Sejarah di Kota Bukittinggi With digital objects
Print preview View:

Surat Pernyataan

Khazanah arsip statis Surat Pernyataan Tentang Ninik Mamak Pangka Tuo Nagari Mandiangin yang telah mengizinkan Pemuda/i dan masyarakat di Pk III Surau Gadang untuk membangun Kantor Balai Pemuda/ Kantor Keamanan Kampung ukuran 4 x 7 M diatas tanah nagari disamping Balai Adat/ Kantor Camat MKS, Tanggal 4 September 1981

AA. Angku Rajo Dilangik

Potret Jam Gadang Tampak Belakang

Khazanah arsip statis tentang Potret Jam Gadang Tampak Belakang, dalam foto ini kelihatan jelas Gedung Pusat pemerintahan Belanda, masyarakat bercampur dengan pejabat di halaman Gedung pemerintahan ini sangat ramai, juga tampak mobil zaman dahulu yang parkir di halaman tersebut.

Dawiel Aseri Datuak Tungkek

kondisi Jam Gadang ketek di Perbatasan Kota

Khazanah arsip statis tentang kondisi Jam Gadang ketek di Perbatasan Kota tampak tidak terawat, Jam Gadang ketek ini terletak diperbatasan Kota Bukittinggi antara lain di Jambu Air, diperbatasan Bukittinggi dan Gadut Kabupaten Agam, dan perbatasan di Garegeh di Daerah Parit Putus.

Dawiel Aseri Datuak Tungkek

Jam Gadang Zaman Kolonial Belanda

Khazanah arsip statis tentang Jam Gadang Zaman Kolonial Belanda, beserta gedung militer Belanda. Zaman Belanda Bukittinggi itu bernama Fort de Kock, maka foto ini disebut Jam Gadang di Fort de Kock

Dawiel Aseri Datuak Tungkek

Hendrik Merkus

Khazanah arsip statis tentang Hendrik Merkus seorang Bangsa Belanda Pendiri Jam Gadang di Fort de Kock. Hendrik Merkus baron de Kock adalah seorang perwira militer, menteri, dan senator Belanda. Pada 1801 dia masuk dinas angkatan laut Republik Batavia dan menjelang 1807 ditempatkan di Hindia Belanda. Pada 1821 dia terlibat dalam ekspedisi militer ke Kesultanan Palembang untuk menekan pemberontakan sultan Palembang. Kota Bukittinggi ketika dibangun dinamakan menurut namanya, yaitu Fort de Kock.

Dawiel Aseri Datuak Tungkek

Results 211 to 220 of 231