Kisah Tentang Proses Pembuatan Lubang Jepang
- ID 21375-24 F22-S10-B1-05
- Item
- 1945 - 2015
Khazanah Arsip Statis tentang Kisah Tentang Proses Pembuatan Lubang Jepang Tenaga kerja rata-rata setiap hari 50 atau 100 orang. Pekerja ini di datangkan dan di sediakan oleh Kantor Kotapraja Bukittinggi yang dibayar sebagai buruh harian. Mereka membawa bekal makan sendiri untuk makan siang.
Hirotada Honjyo bertanggung jawab tentang konstruksi dan pembuatanya pada saat mengerjakan pembuatan lubang perlindungan, Hirotada tidak menggunakan kekuasan tentara dan fasilitas lainya.
Hirotada di bantu oleh seorang sersan dari markas besar panglima dan beberapa lori untuk keperluan angkutan kerja.
Dia bertugas selama 3 bulan, tidak ada terjadi insiden atau kecelakaan dan selama bertugas tidak menggunakan senjata, baik senjata berupa pedang maupun senjata api.
Lubang perlidungan jepang itu bukan merupakan benteng pertahanan tapi hanyalah untuk melindungi diri, agar terhindar dari bahaya udara.
Instruksi yang diterima Hirotada dari panglima devisi ke25 adalah
- Membuat sebuah lubang perlindungan yang bisa menahan getaran letusan bom sekuat 500 kg
- membuat lubang perlindungan yang dilengkapi dengan ruangan untuk keperluan markas besar.
Konstruksi lubang perlindungan tidak rahasia dan tidak perlu dijaga
S. Saito